MAGELANG - Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi, S.H, M.M dalam pelatihan public speaking Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Gedung Graha Seba Jl.Dr. Soetomo Muntilan, yang diikuti oleh 20 peserta, dari PNS, Guru, Swasta dan Mahasiswa. Dalam Pelatihan Public Speaking, Transformasi Perpustakaan Umum Berbasis Inklusi Sosial, Literasi untuk Kesejahteraan di Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Dengan Nara Sumber Neng Agung Santika S.Pt (Nasa) Kabupaten Magelang. Rabu dan Kamis (18-19/8/2021)
Perpustakaan diharapkan bisa memberikan kontribusi optimal kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Upaya transformasi perpustakaan, merupakan suatu keniscayaan dalam membantu meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik.
Untuk itu, peran perpustakaan harus ditingkatkan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat. Selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan, perpustakaan juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan, yang bertujuan untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.
"Transformasi Perpustakaan Umum berbasis Inklusi Sosial ini, dilakukan bersama Bunda Literasi Cristanti Zaenal Arifin S.E, Kabupaten Magelang, dukungan pegiat literasi dan pengurus gerakan pemasyarakatan minat baca, ibu-ibu PKK dan karang taruna, PKK Milenial di desa-desa, " kata, " Cristanti Zaenal Arifin, S.E dalam acara pelatihan public speaking di Gedung Graha Seba Pustaka.
"Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Dalam Penguatan Kesejahteraan Masyarakat di Masa Pandemi" di Kabupaten Magelang
Cristanti Zaenal Arifin, S.E, program inklusi sosial di Kabupaten Magelang telah berjalan dengan membuat berbagai pelatihan, mulai dari cara berkarya hingga menciptakan suatu produk yang bisa dipasarkan. "Namun, merebaknya pandemi Covid-19 membuat konsep inklusi sosial yang selama ini dilakukan secara tatap muka, harus beralih menggunakan internet atau berbasis online maupun luring" jelasnya.
Menurut Cristanti Zaenal Arifin, S.E, Dispusip Kabupaten Magelang mencoba membuat pelatihan dengan tetap menerapkan protokal kesahatan. Salah satu caranya, dengan membuat berbagai konten inklusi sosial berbasis Literasi untuk Kesejahteraan.
"Perpustakaan daerah akan menyusun suatu sistem yang mampu menampung pengetahuan yang bermanfaat masyarakat tidak hanya untuk masyarakat Magelang semata, namun juga masyarakat lainnya, " imbuhnya.
Baca juga:
Hymne Madrasah: Lirik dan Lagu
|
Melalui sistem manajemen pengetahuan, lanjut Cristanti Zaenal Arifin S.E, masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan tentang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi ataupun pengetahun lainnya.
"Semua itu, kami akan gali dan kelola serta membagikannya kepada masyarakat, " tandasnya.
Sedangkan Nara sumber pelatihan Public speaking, Neng Agung Santika S.Pt (Nasa), mendukung penuh kegiatan inklusi sosial yang ada di Kabupaten Magelang.
"Harapannya, perpustakaan daerah dan pegiat literasi terus bergerak dan berkomitmen untuk mengubah paradigma perpustakaan yang dianggap sebagai gudang buku, dan bertransformasi menjadi perpustakaan yang mampu memberdayakan masyarakat dengan pendekatan teknologi informasi, " jelas Nasa kepada awak media.
Dalam acara Pelatihan Public Speaking di Gedung Graha Seba ini berjalan lancar dan tetap taati prokes.(*)
Editor : Agung JIS