Forkopimda Magelang Kibarkan Bendera Start Untuk Pleton Beranting

    Forkopimda Magelang Kibarkan Bendera Start Untuk Pleton Beranting
    Walikota Magelang didampingi Komandan Kodim Magelang mengibarkan bendera start pemberangkatan ton beranting etape terahir

    MAGELANG - Serah terima Pleton Beranting dalam rangka Hari Juang Infanteri ke - 75 dilaksanakan di lapangan Yon Armed 3/Tarik Desa Jambewangi, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Upacara Serah terima simbul gerak jalan peleton beranting YWPJ di selenggarakan oleh Kodim 0705/Magelang. Diikuti lebih kurang 500 orang personil, Selasa (19/12).

    Jajaran Pejabat upacara bertindak sebagai Irup Walikota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Azis, S, Sp., PD., KGH., FINASIM dan Pasi Pers Kodim 0705/Magelang Lettu Inf Antonius Juki sebagai perwira upacara.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Walikota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Azis, S, Sp., PD., KGH., FINASIM, Dandim 0705/ Magelang, Letkol Inf Jarot Susanto, SH., M.Si, Kasdim 0705/Magelang, Mayor Inf Joko Nugroho, Bupati Kabupaten Magelang diwakili Asisten Perekonomian dan pemerintahan, Bapak Nanda Cahyadi Pribadi, AP., MS, Kapolres Magelang kota diwakili Kabag OPS Polres Magelang kota, Akp Rinto Sutopo, S.H., M.M, Ketua FKPPI kota dan Kabupaten serta tokoh agama, tokoh pemuda Desa Jambewangi.

    Dalam amanatnya Walikota Magelang menyampaikan, perjuangan rakyat Magelang dalam mempertahankan kemerdekaan dimulai pada tanggal 28 oktober 1945 tерat pada pukul 5 pagi, yang dikomandoi oleh tembakan senapan dari Mayor Ahmad Yani. Serangan umum Magelang terjadi selama 7 jam tanpa henti, terjadi di lokasi-lokasi kedudukan jepang seperti di lapangan Mbadaan, Kader School, Zusteran dan Rumah Sakit Tentara.

    Keganasan tentara jepang merangsek ke penjuru kampung-kampung di Magelang dan terjadilah insiden pembantaian oleh pasukan kidubotai di kampung Tulung. mereka diserang dari sisi barat, timur maupun sisi utara. 16 rakyat jelata dan 26 anggota BKR yang sedang memasak dan dalam keadaan tidak siap tempur gugur dalam pembantaian ini.

    Pada tanggal 31 oktober 1945 pukul 07.30 BKR mengepung daerah sekitar alun-alun magelang dari segala penjuru. dari puncak menara air minum terdengar suara granat yang diarahkan ke markaz nakamura di zusteran dan akhirnya jepang pun dapat dipukul mundur, mereka melarikan diri ke ambarawa.

    Perjuangan terus dilanjutkan, BKR magelang bergabung dengan tentara keamanan rakyat ( TKR ) yang dipimpin jenderal Sudirman pertengahan Desember 1945 membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari menuju semarang. ambarawa. Jalan raya ambarawa - semarang berhasil dikuasai TKR dan pengepungan musuh dalam kota ambarawa berjalan dengan sempurna. terjadilah pertempuran jarak dekat.

    Sambil melancarkan aksi bumi hangus pada tanggal 14 Desember 1945 sekutu mulai mundur, dan pada tanggal 15 desember 1945 tepatnya pukul 17.30, pertempuran pun berakhir kemenangan gemilang dari TKR. dengan benteng pertahanan sekutu yang tangguh berhasil direbut pasukan TKR. kemenangan pertempuran ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945 dan keberhasilan panglima besar jenderal Soedirman ini kemudian diabadikan dalam bentuk monumen palagan ambarawa; 

    "Peristiwa ini memberikan pesan penting, bahwa dengan tekad, semangat, senjata dan perlengkapan yang sederhana, TNI bersama rakyat dapat memenangkan pertempuran, " tegasnya.

    TNI AD memperingati tanggal tersebut setiap tahun sebagai hari Infanteri. berdasar keputusan presiden RI NO. 163/1999, hari infanteri kemudian diganti dengan nama hari juang kartika.

    Untuk menebalkan jiwa pengabdian terhadap nusa dan bangsa melalui penghayatan tradisi satuan infanteri, dan integrasi antara kesatuan infanteri dengan rakyat serta meningkatkan kebanggaan sebagai korps Infanteri, meningkatkan kemampuan mobilitas berjalan kaki dan terciptanya kondisi fisik perorangan yang tangguh, sehingga tercipta kondisi yang lebih harmonis, maka satuan infanteri berperan aktif dalam memperingati hari bersejarah ini.

    Pelaksanaannya saat ini dibarengi dengan rangkaian kegiatan karya bhakti bersama masyarakat setempat sehingga keberadaan prajurit tni ad memiliki manfaat dan diterima oleh masyarakat.

    "Pelaksanaan peleton beranting yudha wastu pramuka jaya dengan mengawal panji panji atau simbol korps infanteri dilaksanakan guna menggelorakan semangat dan meresapi nilai patriotisme para pahlawan, " Tutup Walikota.

    Kegiatan dilanjutkan dengan start pemberangkatan peleton Beranting YWPJ Etape XI Batalyon 400 BR diikuti oleh seluruh Komandan Batalyon, Komandan Kodim dan seluruh Perwira jajaran Kodam lV/Diponegoro menuju lapangan Rindam IV/Diponegoro.

    Adapun pengibar bendera Start adalah Walikota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Azis, S, Sp., PD., KGH., FINASIM. Yang di dampingi Dandim 0705/Magelang, Asisten Pemerintahan kab. Magelang, dan Kabagops Polres Magelang kota.

    Rony

    Rony

    Artikel Sebelumnya

    Ratusan TNI Padati Lapangan Rindam IV/Diponegoro

    Artikel Berikutnya

    Wakili Danramil, Bati Tuud Koramil 04/Windusari...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Pilkada Serentak 2024: Forkopimda dan Kapolresta Magelang Pastikan TPS Aman dan Kondusif  
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Polri Lakukan Asistensi ke Polda Jateng 
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?

    Ikuti Kami